Edukatif! Tim II KKN Undip Berupaya Mengatasi Stunting dan Meningkatkan Kesehatan Anak dengan Program SIGMADA di Desa Balesari

Penulis: Arum Sundari

 

Temanggung (26/7). Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro berkolaborasi dengan Tim PKK dan Perangkat Desa Balesari dalam mengadakan program kerja multidisplin guna mengatasi permasalahan stunting bertajuk SIGMADA (Sinergi Gizi untuk Masa Depan).

 

Desa Balesari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, menjadi saksi peluncuran program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak, khususnya dalam mencegah dan mengatasi masalah stunting di Desa Balesari. Melansir dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, stunting merupakan suatu kondisi di mana anak balita mengalami kegagalan pertumbuhan yang optimal yang disebabkan oleh defisiensi gizi kronis yang berkepanjangan. Kondisi ini terutama terjadi selama periode 1.000 hari pertama kehidupan, yang mencakup masa kehamilan hingga usia dua tahun.  Kekurangan gizi yang berkelanjutan dalam periode ini dapat mengakibatkan dampak jangka panjang pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Stunting merupakan masalah serius yang masih dihadapi Indonesia, Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

 

Melihat adanya permasalahan stunting di Desa Balesari, Tim II KKN Undip berinisiatif mencanangkan program SIGMADA (Sinergi Gizi untuk Masa Depan). Program ini bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, kader PKK, posyandu, dan masyarakat setempat. Program SIGMADA berisi edukasi terkait proses penerimaan diri bagi ibu yang memiliki anak dengan kondisi stunting, edukasi pola konsumsi pangan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman), dan edukasi kesehatan lingkungan terhadap tumbuh kembang anak.

 

Sosialisasi mengenai stunting merupakan fokus utama dalam program SIGMADA. Pada acara ini, Mahasiswa KKN Undip memberikan penjelasan mendalam terkait penyebab, dampak, dan cara pencegahan stunting. Masyarakat desa diajak untuk lebih memahami pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak mereka. Selain sosialisasi, program SIGMADA juga menyediakan pelatihan dan panduan praktis terkait cara memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak. Harapannya, dengan pemahaman yang lebih baik, orang tua bisa menyediakan makanan yang bergizi dan seimbang untuk keluarga mereka. Tak hanya itu, salah satu aspek penting dari program ini adalah mendukung dan memberdayakan orang tua yang memiliki anak stunting.

 

Program SIGMADA juga memberikan sesi pemahaman bagi orang tua untuk membantu mereka memahami kondisi anak dan cara terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Melalui pendekatan yang empatik dan penuh dukungan, para orang tua diharapkan dapat merasa lebih kuat dan terlibat dalam proses pemulihan anak mereka. Kesehatan anak tidak hanya ditentukan oleh asupan gizi, tetapi juga oleh lingkungan yang bersih dan sanitasi yang baik.

 

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro kemudian menjelaskan pentingnya sanitasi yang baik dalam mencegah penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan anak. Masyarakat Desa Balesari diberikan edukasi terkait praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun, penggunaan air bersih, dan pengelolaan limbah rumah tangga yang baik.

 

Program SIGMADA disambut baik oleh masyarakat setempat. hal ini disampaikan oleh salah peserta program SIGMADA, yaitu Ibu Nanik Heny K.

“Programnya bagus dan bermanfaat, mbak. Dengan adanya program ini, masyarakat Desa Balesari sangat terbantu untuk memahami gizi yang dibutuhkan anak.”

 

Program SIGMADA di Desa Balesari adalah aksi nyata mengabdi pada masyarakat dalam meingkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak di desa ini. Dengan sosialisasi yang menyeluruh tentang stunting, pemenuhan gizi, dukungan bagi orang tua, dan praktik sanitasi yang baik, harapannya Desa Balesari bisa menjadi percontohan untuk desa-desa lain dalam upaya melawan stunting untuk memastikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi yang akan memimpin bangsa di masa depan.

 

“Harapan kami, Program SIGMADA dapat memberikan dampak nyata bagi Desa Balesari dalam melawan stunting. Semua anak berhak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal,” tutup Oktaf selaku Koordinator Desa.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat