Pada hari Kamis, 8 Agustus 2024, Desa Balesari menjadi saksi pelaksanaan program kerja KKN monodisiplin dengan tema "Pemanfaatan Kulit Bawang Merah sebagai Pestisida Organik". Program ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN dengan melibatkan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Anyelir sebagai peserta utama.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan teknik pemanfaatan limbah pertanian, khususnya kulit bawang merah, menjadi pestisida organik yang efektif dan ramah lingkungan. Acara dimulai pada pukul 15.30 WIB di Greenhouse Anyelir, dengan dihadiri oleh anggota KWT yang antusias untuk mendapatkan pengetahuan baru dalam bidang pertanian organik.
Setelah pembukaan dan sambutan singkat dari perwakilan tim KKN, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan tentang pentingnya penggunaan pestisida organik sebagai alternatif dari pestisida kimia yang sering digunakan petani. Disampaikan bahwa pestisida organik tidak hanya lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan, tetapi juga dapat dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan, seperti kulit bawang merah.
Proses pembuatan pestisida organik dari kulit bawang merah dimulai dengan mengumpulkan dan membersihkan kulit bawang merah. Setelah itu, kulit bawang merah direndam dalam air selama 48 jam agar senyawa aktifnya larut. Air rendaman kemudian disaring untuk memisahkan ampas dari cairannya. Cairan yang dihasilkan inilah yang digunakan sebagai pestisida organik, yang dapat langsung disemprotkan pada tanaman yang membutuhkan perlindungan dari hama.
Setelah pemaparan teori, peserta KWT Anyelir diajak untuk langsung mempraktikkan proses pembuatan pestisida organik tersebut. Dengan bimbingan dari mahasiswa KKN, para anggota KWT terlihat antusias dalam mengikuti setiap langkah, mulai dari pengeringan kulit bawang hingga penyaringan cairan pestisida.
Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada para peserta, tetapi juga diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam mengatasi masalah hama di lahan pertanian mereka. Penggunaan pestisida organik diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Acara ini ditutup dengan diskusi dan tanya jawab, di mana para anggota KWT menyampaikan apresiasi mereka terhadap program ini. Mereka merasa senang karena mendapat wawasan baru yang langsung dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian sehari-hari. Dengan keberhasilan program ini, diharapkan anggota KWT Anyelir dapat terus mengembangkan teknik pertanian organik dan menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya di Desa Balesari.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook